Garam boleh jadi
dipandang sebagai bumbu dapur yang remeh. Salah satu peningkatan kualitas garam
dapat dilakukan dengan menambahkan Yodium. Kegiatan pengabdian yang dilakukan
oleh Dr. Drs. Wilis Ari Setyati, M.Si melakukan modifikasi pada pembuatan garam
beryodium dengan meggunakan bakteri haloflokulan, yang di danai oleh PKUM
Universitas Diponegoro. Kegiatan dilakukan pada Juli – Oktober 2020 di Desa
Parang Kepulauan Karimun jawa Kab. Jepara Jawa Tengah. Proses pembuatan
kristalisasi garam dapat ditingkatkan dalam hal kualitas dan kuantitas dengan
penambahan kultur bakteri halofilik. Dr. Drs. Wilis Ari Setyati, M.Si
menuturkan antusias masyarakat Pulau Nyamuk sangat tinggi, dikarenakan
sumberdaya alam yang melimpah tetapi SDM belum mampu mengharapkan secara
optimal. Diharapkan kegiatan ini menambah pengetahuan masyarakat sekitar
tentang pembuatan garam, dimana Pulau Nyamuk masih mempunyai potensi yang
tinggi.
#UniversitasDiponegoro
#WorldClassUniversity
#Undip
#FPIKUndip
#UndipExcellent
#IlmuKelautanUndip
#UndipUniversitasRiset
sumber : kelautan.fpik.undip.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar