Senin, 16 November 2020

UNDIP Lakukan Penguatan Ideologi Kebangsaan Untuk Tangkal Radikalisme

 


UNDIP Lakukan Penguatan Ideologi Kebangsaan Untuk Tangkal Radikalisme.  Untuk menangkal berkembangnya paham radikalisme di lingkungan lembaga pendidikan tinggi, Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan Program Penguatan Ideologi Kebangsaan bagi seluruh civitas akademika. Program untuk mengantisipasi embrio paparan radikalisme dan sikap intoleransi itu sudah dilakukan Kampus Diponegoro sejak tahun 2011.

Menurut Rektor Undip, pilihan cara melawan radikalisme secara soft dengan menanamkan kecintaan serta kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika, bukan hal baru. Langkah tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2011. Yang pasti, Kampus Diponegoro sangat peduli terhadap ancaman paham radikalisme di lingkungan kampus. Memang, kata Yos, upaya itu tidak mudah. Dicontohkannhya untuk memberhentikan satu staf yang bermasalah prosesnya sangat panjang. Namun Undip tidak mau diam dan memilih melawan dengan cara yang bisa dipertanggung jawabkan. Berkait dengan kualitas karakter, religiositas dan nasionalisme harus diberikan bersama-sama. Penekanan terhadap nasionalisme yang berlebihan bisa membuat orang terlalu kekiri-kirian, tidak memiliki agama, sekuler. Sebaliknya, jika hanya dikaji religiositas tanpa nasionalisme, orang akan cenderung berkeinginan merubah NKRI menjadi bentuk-bentuk yang lain. Karena itu menjadi penting religiositas dan nasionalisme diberikan bersama-sama.

Kualitas karakter yang dimaksud meliputi religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Sedangkan literasi dasar meliputi literasi bahasa, numerasi, sains, digital, finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Adapun kompetensi yang diperlukan untuk membangun generasi emas terdiri dari kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Saat ini ada 4 hal besar yang mengancam NKRI, yakni: Korupsi, Narkotika, Terorisme, Bencana Alam. Korupsi ditangani Polri, Kejagung, KPK dan kelembagaan lainnya. Isu korupsi sering dipakai kelompok-kelompok sebagai dalih untuk mengganti NKRI supaya penindakan hukumnya lebih gampang sehingga korupsi tidak ada lagi. Kejahatan narkotika yang ditangani Polri dan BNN  tidak banyak resistensi dari masyarakat. Berbeda jika yang ditangkap adalah teroris, sering memicu kelompok-kelompok tertentu untuk bersuara dan bahkan bisa menimbulkan gejolak.

#UniversitasDiponegoro

#UNDIP

#Undipexcellent

#UndipUnggul

#UndipMaju

#UndipJaya

Sumber : undip.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Informasi Lebih Lanjut dan Kontak dennyhendrik98@gmail.com.

Address:

Jalan Banjarsari Raya No 27A Tembalang Semarang

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

6281339285456

Diberdayakan oleh Blogger.