UNDIP Lakukan Penguatan
Ideologi Kebangsaan Untuk Tangkal Radikalisme. Untuk menangkal
berkembangnya paham radikalisme di lingkungan lembaga pendidikan tinggi, Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan
Program Penguatan Ideologi Kebangsaan bagi seluruh civitas akademika. Program
untuk mengantisipasi embrio paparan radikalisme dan sikap intoleransi itu sudah
dilakukan Kampus Diponegoro sejak tahun 2011.
Menurut Rektor Undip,
pilihan cara melawan radikalisme secara soft dengan menanamkan
kecintaan serta kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika, bukan hal baru. Langkah tersebut
sudah dilakukan sejak tahun 2011. Yang pasti, Kampus Diponegoro sangat peduli
terhadap ancaman paham radikalisme di lingkungan kampus. Memang, kata Yos,
upaya itu tidak mudah. Dicontohkannhya untuk memberhentikan satu staf yang
bermasalah prosesnya sangat panjang. Namun Undip tidak mau diam dan memilih
melawan dengan cara yang bisa dipertanggung jawabkan. Berkait dengan kualitas
karakter, religiositas dan nasionalisme harus diberikan bersama-sama. Penekanan
terhadap nasionalisme yang berlebihan bisa membuat orang terlalu kekiri-kirian,
tidak memiliki agama, sekuler. Sebaliknya, jika hanya dikaji religiositas tanpa
nasionalisme, orang akan cenderung berkeinginan merubah NKRI menjadi
bentuk-bentuk yang lain. Karena itu menjadi penting religiositas dan
nasionalisme diberikan bersama-sama.
Kualitas karakter yang
dimaksud meliputi religiositas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan
integritas. Sedangkan literasi dasar meliputi literasi bahasa, numerasi, sains,
digital, finansial serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Adapun kompetensi
yang diperlukan untuk membangun generasi emas terdiri dari kemampuan berpikir
kritis, kreativitas, kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Saat ini ada 4 hal
besar yang mengancam NKRI, yakni: Korupsi, Narkotika, Terorisme, Bencana Alam.
Korupsi ditangani Polri, Kejagung, KPK dan kelembagaan lainnya. Isu korupsi
sering dipakai kelompok-kelompok sebagai dalih untuk mengganti NKRI supaya
penindakan hukumnya lebih gampang sehingga korupsi tidak ada lagi. Kejahatan
narkotika yang ditangani Polri dan BNN tidak banyak resistensi dari
masyarakat. Berbeda jika yang ditangkap adalah teroris, sering memicu
kelompok-kelompok tertentu untuk bersuara dan bahkan bisa menimbulkan gejolak.
#UniversitasDiponegoro
#UNDIP
#Undipexcellent
#UndipUnggul
#UndipMaju
#UndipJaya
Sumber : undip.ac.id
0 komentar:
Posting Komentar